Beberapa tahun terakhir museum telah menjadi salah satu destinasi favorit bagi wisatawan. Museum menjadi tempat untuk melestarikan aset kebudayaan dan benda bersejarah yang bisa bisa dijadikan sebagai media pendidikan sejarah dan ilmu pengetahuan. Berbagai museum tersebar di seluruh Indonesia, termasuk Jawa Tengah. Salah satu museum yang menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Tengah adalah Museum Ranggawarsita.
Museum Ranggawarsita merupakan museum yang menyimpan berbagai warisan budaya dan benda yang ada di Jawa Tengah. Nama Ranggawarsita diambil dari seorang tokoh pujangga dari Kasunanan Surakarta. Museum Ranggawarsita terletak di Jalan Abdul Rahman Saleh No. 1 Semarang. Letaknya tidak jauh dari Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang. Museum Ranggawarsita diresmikan pada tanggal 5 Juli 1989. Koleksi museum berjumlah sekitar 59784 koleksi. Saat ini, Museum Ranggawarsita dipimpin oleh Bapak Steven Timisela.
Museum Ranggawarsita buka setiap hari pada pukul 08:00 WIB, termasuk pada hari Minggu dan hari Libur Nasional. Tiket masuk museum sebesar Rp 2.000/orang untuk anak-anak dan Rp 4.000/orang untuk dewasa. Museum Ranggawarsita memiliki bentuk bangunan seperti Joglo. Rumah khas provinsi Jawa Tengah. Museum Ranggawarsita memiliki 4 ruang pameran.
Gedung A
Setelah membayar tiket masuk, pengunjung langsung diarahkan untuk menuju ruangan yang berisi koleksi tentang zaman prasejarah yang terletak di Gedung A museum. Beberapa patung dan fosil tengkorak bisa dilihat diruangan ini. Seperti kerangka gajah asia, dan tengkorak manusia. Tengkorak-tengkorak ini digunakan sebagai perbandingan ukuran tengkorak manusia modern dengan manusia purba Pithecantropus Erectus yang ditemukan di Sangiran. Di ruangan ini juga disebutkan beberapa situs penggalian fosil di Jawa Tengah, seperti situs Pati Ayam di Kudus dan situs Sangiran.
Setelah berada di koleksi zaman prasejarah, pengunjung akan melihat koleksi yang berisi tentang perkembangan budaya candi di Jawa Tengah. Di Jawa Tengah, terdapat beberapa candi yang sangat terkenal, antara lain adalah Candi Borobudur, Candi Dieng, Candi Mendut, Candi Pawon, Candi Prambanan, dan Candi Gedong Songo. Candi-candi tersebut merupakan candi bercorak agama Hindu dan Budha. Beberapa arca juga yang dipajang di ruangan ini, seperti arca Dewa Siwa, Dewi Durga, Lingga Yoni, dan Agastya. Selain itu, terdapat replika kapal Samudrapaksa. Kapal ini merupakan perwujudan dari relief di dinding Candi Borobudur. Kapal Samudrapaksa pernah digunakan untuk pelayaran jalur Kayu Manis, yaitu dari Indonesia menuju Ghana, Afrika yang berjarak 12.210 kilometer.
Tidak jauh dari tempat tadi, terdapat koleksi yang menceritakan tentang perkembangan agama Islam di Jawa Tengah. Bahkan beberapa peninggalan masjid masih digunakan sebagai ibadah hingga saat ini. Seperti Masjid Menara Kudus dan Masjid Agung Demak. Beberapa koleksi dari kebudayaan Islam juga dipajang dalam ruangan ini.
Gedung B
Gedung B Museum Ranggawarsita terdiri dua lantai. Lantai I berisi koleksi tentang perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah. Terdapat beberapa diorama yang menggambarkan beberapa perang yang pernah terjadi di wilayah Jawa Tengah. Seperti Pertempuran Lima Hari di Semarang, pertempuran Palagan Ambarawa, Agresi Militer Belanda, dan gerilya Jenderal Sudirman. Selain itu, terdapat beberapa barang koleksi yang dulunya digunakan dalam masa perjuangan. Misalnya tandu Jenderal Sudirman, peti mati Soepeno, pistol, senapan, dan pedang.
Pada lantai II, koleksi yang dipamerkan berupa aktivitas-aktivitas masyarakat Jawa Tengah. Koleksi tidak hanya berupa benda, namun juga penjelasan tentang aktivitas tersebut. Mulai dari alat-alat yang digunakan hingga cara kerjanya. Beberapa aktivitas tersebut antara lain adalah pertanian, pelayaran, penggilingan tebu, alat transportasi, dan pembuatan senjata atau tosan aji.
Gedung C
Gedung C Museum Ranggawarsita berisi tentang keris dan wayang. Keris memiliki berbagai bentuk, ukuran dan motif. Pada tanggal 25 November 2005, keris ditetapkan sebagai The Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity dari UNESCO. Selain keris, Museum Ranggawarsita memiliki koleksi berbagai macam jenis wayang. Antara lain adalah wayang kulit, wayang golek, wayang suket, wayang kancil, wayang suluh, wayang gedhog, dan wayang warta.
Wayang merupakan karya adi luhung nenek moyang bangsa Indonesia telah melekat dalam budaya, alam pikir, serta kehidupan masyarakat Indonesia. Sebuah pagelaran wayang biasanya menyampaikan pesan-pesan moral kepada para penontonnya. Sudah seharusnya kita sebagai warga negara ikut melestarikan seni pagelaran wayang agar tidak hilang dalam masyarakat, apalagi diambil negara lain.
Gedung D
Gedung D Museum Ranggawarsita diisi dengan koleksi pakaian adat dan tradisi dari beberapa daerah di Jawa Tengah. Pakaian adat yang dipajang merupakan pakaian yang biasa digunakan dalam upacara pernikahan. Pakaian adat yang dipajang antara lain pakaian adat Semarang, Banyumas, Pekalongan, dan Solo. Selain itu, di gedung ini juga terdapat beberapa kain batik yang berasal dari beberapa daerah di Jawa Tengah. Selain gedung pameran, Museum Ranggawarsita juga memiliki sebuah ruang koleksi emas.
Untuk menambah kenyamanan pengunjung, pihak pengelola Museum Ranggawarsita menyediakan berbagai fasilitas. Seperti gedung pertemuan, mushola, toilet, dan area yang luas. Pihak museum mengadakan berbagai kegiatan untuk menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke museum. Sudah semestinya kita harus berkunjung ke museum, agar kita tidak lupa dengan sejarah.
Museum Ranggawarsita
Jalan Abdul Rahman Saleh No. 1 Semarang
www.museum-ranggawarsita.jatengprov.go.id
[hellosemarang.com]
0 komentar:
Posting Komentar