![]() |
Berkunjung ke Museum Rekor-Dunia Indonesia di Semarang |
Anda pasti telah mengenal MURI, Museum Rekor-Dunia Indonesia yang merupakan sebuah lembaga swasta untuk mencatat data prestasi apapun yang terjadi di Indonesia. Tetapi apakah anda juga tahu bahwa MURI juga memiliki museum untuk menyimpan dokomentasi rekor-rekor yang di catatnya?
Museum MURI ada di dua lokasi. Pertama di Jakarta yaitu di Mall of Indonesia LG Floor Kelapa Gading, dan yang kedua ada di Semarang, yaitu di Jalan Perintis Kemerdekaan 275 Srondol. Museum yang ada di Semarang menjadi satu dengan kawasan industri Jamu Jago. Jaya Suprana memang tak mungkin lepas dari Jamu Jago sebagai basis aktifitas bisnis keluarganya. Kali ini sahabat sekalian akan saya ajak untuk mengeksplorasi, ada apa sih museum MURI yang ada di Semarang?
Awalnya lembaga yang didirikan oleh Jaya Suprana pada tanggal 27 Januari 1990 ini disebut Museum Rekor Indonesia yang disingkat menjadi MURI. Dalam perkembangannya kemudian berubah menjadi Museum Rekor-Dunia Indonesia pada tanggal 14 Agustus 2005, bersamaan dengan peresmian galeri muri di kawasan wisata candi Borobudur. Lembaga ini mirip seperti Guinness World Records yang didirikan oleh Sir Hugh Beaver pada tahun 1951, yang sekarang telah mendunia, mencatat segala macam rekor yang terjadi di seluruh dunia.
Bersamaan dengan perjalanan waktu sambutan masyarakat terhadap aktifitas yang dilakukan MURI dinilai sangat positif. Banyak sekali tercipta rekor-rekor baru dan konon bukan hanya terbatas lingkup Indonesia namun rekor-rekor tersebut bisa dikatakan juga merupakan rekor dunia. Inilah alasan mengapa nama MURI bertransformasi menjadi Museum Rekor-Dunia Indonesia. Tak dinyana, ternyata ide pendirian MURI ini mampu menginspirasi negara-negara lain, yang tertarik pula mendirikan lembaga sejenis di negara masing-masing.
Tidak semua rekor yang dicatat MURI dapat disimpan secara fisik. Sebagian besar berupa pemecahan rekor yang berupa aktifitas ataupun event sesaat yang hanya didokumentasikan dalam bentuk foto-foto. Meskipun ada pula yang berwujud fisik monumental yang dapat disimpan di dalam ruang museum. Seperti misalnya rekor “lipstik terbesar BRA Mooryati Soedibyo” dari PT Mustika Ratu Tbk, dalam tema “Bias Aneka Warna 2002”, berhasil membuat lipstik terbesar dengan ukuran tinggi 3 meter, diameter bingkai bawah 80 cm, diameter lingkar atas 70 cm.
Tidak jauh berbeda dengan Guinness Book of Record, MRI juga telah menerbitkan buku-buku REkor MURI. Sampai tahun 2014 telah terbit sampai edisi ke 3.
Di dalam ruang Museum MURI Semarang ini, selain tersimpan dokumentasi rekor yang telah dicatat, juga terdapat pernak-pernik aneka macam benda bersejarah yang berhubungan dengan jamu. Tidak mengherankan kerena museum memang berada dalam lingkungan industri Jamu Jago. Ada sebuah plang antik Jamu Jago yang disimpan dan dirawat dengan baik, ada mesin ketik antik, dan mesin hitung antik. Di simpan pula di sana berbagai macam bahan jamu-jamu-an dan peralatan untuk membuat jamu secara tradisional.
Secara umum, memang tidak banyak koleksi berwujud benda fisik berhubungan dengan rekor yang telah dicatat MURI dapat kita saksikan disana. Namun sebagai salah satu destinasi wisata edukasi, tidak ada salahnya untuk mampir sebentar jika anda sedang berada di Semarang. Apalagi letaknya sangat strategis, berada di pinggir jalur Semarang – Ungaran. Jalur yang sama yang mesti anda lalui (jika tidak menggunakan jalan tol) untuk menuju banyak kawasan wisata di selatan kota Semarang seperti Bandungan, Umbul Sidomukti, Gedongsongo, Wisata Kuliner Jimbaran, Kampoeng Rawa Ambarawa, Museum Kereta Api Ambarawa, Kampoeng Kopi Banaran dan masih banyak lagi lokasi asyik yang terletak di sekitar Gunung Ungaran.
[sumber]
0 komentar:
Posting Komentar