Sensasi Kuliner Semarang Di Roeang Makan Pesta Keboen

Sensasi Kuliner Semarang Di Roeang Makan Pesta Keboen

Sejarah kota Semarang diawali dari sebuah dusun nelayan kecil yang didirikan oleh Ki Ageng Pandan Arang yang juga menjadi Bupati I Semarang pada tahun 1398 Saka/ 1476 Masehi. Semarang berasal dari kata 'Asem' dan 'Arang' dimana pada zaman dulu banyak terdapat pohon asem yang jaraknya jarang-jarang. Informasi seputar Semarang tersebut dapat Anda ketemukan di buku menu sebuah tempat makan di kota Semarang. Buku menu tersebut dibuat menyerupai sebuah buku cerita. Membuka lembaran demi lembaran kita akan disuguhi foto dan nama-nama makanan,foto tempat-tempat bersejarah di kota Semarang beserta informasi yang menyertainya. Uniknya lagi, tulisan di buku menu tersebut menggunakan ejaan yang belum disempurnakan. Sembari mencari menu yang akan kita pilih, kita juga dapat menambah wawasan kita tentang kota Semarang, cukup unik bukan? Tempat makan itu bernama Pesta Keboen.

Pesta Keboen terletak di Jl. Veteran 29 Semarang dengan menempati sebuah rumah kuno peninggalan zaman kolonial Belanda. Rumah tersebut didirikan sejak tahun 1908. Walau sudah berumur satu abad lebih, bangunannya tetap terjaga dengan baik dan terawat. Meski berfungsi sebagai tempat makan, pengelola Pesta Keboen lebih senang menyebutnya dengan ruang makan sesuai dengan tagline yang diusungnya 'Roeang Makan Keloearga Anda'. “Kami lebih senang menyebutnya dengan ruang makan daripada restoran atau tempat makan karena di sini terdiri dari beberapa ruang dan semuanya dapat digunakan untuk makan,” terang Tri Sunarto, Assistant Manager Service Pesta Keboen. Ruang-ruang tersebut adalah ruang VIP, ruang besar & kecil, ruang stage, ruang catur, dan taman. Melangkah masuk kita akan disambut dengan dua patung gladiator dengan memegang senjatanya masing-masing seolah-olah akan berlaga menunjukkan kemampuannya. Patung gladiator ini diletakkan di atas sebuah pilar yang terdapat di kanan-kiri pintu masuk. Plafon ruangan bergambar awan dengan lampu sudutnya mengesankan suasana awan yang sedang berarak dan tertimpa sinar matahari. Begitu syahdu dan menenangkan.

Melangkah masuk ke dalam kita akan dibawa ke nuansa tempoe doeloe dengan pernak-pernik yang menghiasi setiap ruang. Kereta bayi model kuno, sepeda kuno yang bagian roda depannya lebih besar daripada dua roda di belakangnya hingga ke peralatan sehari-hari yang biasa kita gunakan, misalnya deretan setrika, dari setrika kepala jago yang mengunakan arang hingga setrika uap ditata begitu apik menghiasi dinding. Kita juga dapat menikmati foto-foto hitam putih kota Semarang di masa lalu yang dipajang di ruang VIP. Ruang VIP ini nampak anggun dan elegan dengan hadirnya tirai yang beraneka warna menghiasi atapnya. Beberapa bifet (buffet) terdapat di beberapa sudut ruang dengan memajang koleksi mug, gelas, piring hingga mesin ketik kuno. Bahkan Pesta Keboen memiliki botol edisi pertama dan tahun 1975 dari Coca-Cola,” Pada ulang tahun Coca-Cola kemarin, kami mendapat penghargaan oleh pihak Coca-Cola dengan diberi botol edisi pertama dan botol tahun keluaran 1975 plus dengan isinya,” ujar Tri dengan bangga.

Di sisi kanan pintu masuk terdapat ruang besar-kecil yang biasanya digunakan untuk acara keluarga. Ruangan ini berdinding merah dengan foto-foto noni Belanda menghiasi dindingnya. Beberapa jendela mempunyai view ke teras dan samping rumah. Sebuah panggung lengkap dengan peralatan musik terdapat di ruang stage. Seperti namanya, ruang ini dijadikan ruang pagelaran musik sehingga sembari menyantap makanan kita juga dapat menikmati pertunjukan musik baik modern maupun tradisional. “Pertunjukan musik di sini berlangsung setiap hari mulai pukul tujuh malam. Senin-Jumat, solo organ, weekend kita punya akustikan, dan minggu kita menghadirkan musik cokekan,” imbuh Tri.

Di dalam bangunan utama rumah ini juga terdapat meeting room yang mempunyai kapasitas hingga 50 orang. Semua ruang di area dalam menggunakan AC sehingga Anda tidak akan merasa kegerahan. Bagi Anda para perokok, jangan khawatir, Pesta Keboen juga menyediakan smoking area yang terdapat di teras dan taman belakang. Teras belakang ini juga disebut sebagai ruang catur karena lantainya mempunyai motif layaknya papan catur. Pilar-pilar dalam balutan warna putih mempercantik tampilan teras. Beberapa tanaman menjalar merambat melalui pergola menambah kesan hijau dan segar. Suara gemericik air jatuh berderai di ujung kolam yang memanjang menyerupai sungai. Sebuah jembatan melengkung melintasi kolam dengan pot-pot tanaman perindang dikedua ujungnya. Taman belakang ini semakin lengkap nuansa alamnya dengan penggunaan batu-batu alam pada dindingnya. ” Taman belakang ini dulunya bernama Rising Star karena kita dapat melihat bintang secara langsung.

Model taman terbuka kemudian kami tutup dengan kanopi karena kalau hujan biar nggak basah,” papar Tri. Kanopi ini mempunyai tinggi 11 meter dengan atap yang melengkung sehingga mata dapat menjangkau semua sudut dan menghadirkan kesan luas, tidak terlalu sempit. Atap kanopi tersebut di beberapa bagian ditutupi sunsilk guna menyaring sinar matahari agar tidak terlalu terik dan berfungsi sebagai penerangan alami. Ketika malam menjelang, taman ini semakin tampil meriah dengan penerangan lampu-lampu sangkar yang tergantung di atap kanopi. Anda juga dapat menyantap makanan di gasebo yang terletak di ujung taman. Gasebo ini berbentuk segi enam dan terbuat dari kayu dengan sentuhan cat warna putih. Pohon pisang kipas dan beberapa tanaman lain mengelilingi gasebo menghadirkan nuansa bersantap di alam terbuka. “Orang yang datang untuk makan disini selalu bertanya, mana kebunnya? Cuma taman saja. Nama Pesta Keboen diambil dari kebiasaan tuan dan nyonya zaman kolonial Belanda dulu sering mengadakan pesta yang berada di kebun. Di sana terdapat kesenangan, keceriaan anak-anak. Kita mengambil konsep tersebut agar siapa saja yang makan di tempat ini menjadi senang dan ceria, “ terang Tri.

Setelah puas berkeliling area Pesta Keboen yang mempunyai luas 1500 m² ini, tak lengkap rasanya bila tak mencicipi makanan yang ditawarkan. Setiap pengunjung disini mendapat welcome drink berupa minuman beras kencur dan camilan berupa keripik singkong, gratis. Menu-menu yang dihidangkan merupakan menu-menu peranakan zaman Belanda dan menu peranakan China, misalnya saja Udang Masak Bawang. Udang Masak Bawang adalah udang goreng yang diolah dengan campuran bawang putih dan daun jeruk. Dalam penyajiannya, Udang Masak Bawang ini ditaburi dengan bawang putih, irisan cabe merah dan paprika. Udangnya sendiri pada bagian kulitnya diiris secara vertikal mengikuti bentuk udang sehingga kita tidak terlalu susah tuk mengupasnya. Daging udang yang empuk dan rasa bawang yang tidak terlalu tajam siap menggoyang lidah Anda.

Pesta Keboen juga menyediakan menu tradisional berupa Tahu Telur Kopyok, yaitu tahu dan telur yang digoreng dan diberi tauge dan kuah berupa campuran saus kacang dan kecap. Saus kacangnya mempunyai tekstur yang kasar namun renyah. Dalam penyajiannya ditambah dengan taburan bawang goreng dan irisan daun seledri. Untuk minuman andalannya, Pesta Keboen mempunyai Es Special Pesta Keboen dan Es Kemuning. Es Special Pesta Keboen adalah es yang menggunakan jus sirsak sebagai airnya dengan isian bermacam buah seperti semangka, melon, pepaya, pisang dan alpukat. Sedangkan Es Kemuning merupakan es dengan sirup leci yang berisi kelapa muda dan alpukat. Es ini disajikan dengan serutan es serta ditaburi dengan biji selasih dan buah leci sebagai pemanisnya. Kedua minuman andalan tersebut sangat segar dan cocok menjadi pilihan ketika siang hari. Setelah puas menikmati makanan dan minuman, waktunya untuk mencicipi desert yang ditawrkan berupa Kue Leker. Kue Leker merupakan kue peninggalan Belanda yang berarti kue enak. Berasal dari kata lecker dalam Bahasa Belanda mempunyai arti enak, sedap. Kulit kue ini sangat renyah ditambah dengan isian pisang dan coklat di dalamnya. Sangat pas untuk dijadikan makanan penutup.

Semua makanan yang disajikan disini menggunakan bahan baku yang masih segar dengan quality control yang ketat. Semua menu ada takarannya sendiri dan sudah dipacking sehingga siapapun yang masak rasanya akan sama. Sebelum disajikan kepada para pengunjung, dari dapur makanan akan diperiksa oleh checker yang bertugas untuk melihat rasa dan penampilan makanan sebelum disajikan. Makanan disajikan di atas table map unik berformat koran jadul dengan judul 'Veteran Blad'. Blad dalam bahasa Belanda berarti koran. Minuman-minuman disini dibuat di sebuah etalase yang berlogo VOC. VOC di sini bukanlah serikat dagang Belanda walaupun logonya sama persis. VOC di sini kepanjangan Very Old Coffeehouse, yaitu tempat untuk meracik minuman (non alcohol).

Untuk harga, makanan dalam kisaran Rp 20 ribu hingga Rp 100-an ribu, sedangkan minuman dalam range harga Rp 15 ribu hingga Rp 85 ribu. Pesta Keboen juga menyediakan paket Rijtsttafel. Rijtsttafel adalah tradisi perjamuan makan ala Belanda tempo dulu. Perjamuan Rijtsttafel dimulai dengan hidangan pembuka berupa sup dilanjutkan dengan main course dan diakhiri dengan hidangan penutup. Paket Rijtsttafel yang ditawarkan Pesta Keboen hanya berupa soup dan main course untuk empat orang. Paket ini menggunakan nama-nama ikon Semarang sebagai menunya, seperti Simpang Lima, Gereja Blenduk, Sam Pok Kong, Tugu Muda, dll. Untuk satu paket Rijtsttfel dikenai harga Rp 250 ribu hingga Rp 260 ribu. Untuk Paket Ritsttafel Simpang Lima misalnya,terdiri dari nasi putih, Sup Bola-Bola Jamur, Oxtail Saus Merah, Udang Masak Bawang, Sayur Kailan Polos, dan kerupuk udang. Cukup hemat bukan? Pesta Keboen juga menyediakan paket resepsi pernikahan. Bagi Anda yang membawa buah hati, jangan khawatir buah hati Anda rewel dan buru-buru meminta pulang karena disini juga disediakan taman bermain anak. Ingin bersantap dengan nuansa kolonial Belanda? Singgahlah ke Pesta Keboen dan rasakan sensasi masa lalu.





[sumber]
Share on Google Plus

About Global Web

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar